Sukoharjo, 26 November 2025 – Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) periode 2025 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta telah menyelenggarakan kegiatan Webinar Vol #2. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting. Tema Webinar Vol #2 ini "Kesiapan Calon Konselor dalam Upaya Perencanaan Karir dan Pengembangan Diri" peserta yang hadir pada kegiatan ini dari Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling.
"Pada webinar pagi ini ada 2 pemateri dari alumni kampus kita yaitu Kak Nunuk Rizqiani, dan Kak Luzimat Cahya. Tema yang disampaikan yaitu Kesiapan Calon Konselor dalam Upaya Perencanaan Karir dan Pengembangan Diri tujuan webinar ini untuk membantu kita mencari informasi yang dapat digunakan untuk melanjutkan studi.
Sesi pertama disampaikan oleh Kak Nunuk Rizqiani, S.Sos, mahasiswa pascasarjana Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus penerima Beasiswa LPDP. Dalam pemaparannya, Kak Nunuk menekankan bahwa pendidikan merupakan salah satu penunjang penting dalam karir, khususnya bagi calon konselor profesional. Ia menjelaskan bahwa beasiswa LPDP di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Agama (Kemenag).
Kak Nunuk menjelaskan bahwa LPDP membuka pendaftaran dua kali dalam setahun, yakni pada Januari dan Juni. Untuk pendaftar dalam negeri, syarat bahasa menggunakan TOEFL, sedangkan pendaftar luar negeri diwajibkan memiliki IELTS. Ia juga menjelaskan bahwa peserta yang telah memiliki LoA (Letter of Acceptance) dapat langsung mengikuti tahap wawancara tanpa harus menjalani Tes Bakat Skolastik.
Pada bagian penulisan esai, kak Nunuk memberikan penekanan agar peserta membangun narasi yang kuat mulai dari background, main problem, proposed solution, justification study, hingga future contribution. Latar belakang tidak hanya berisi riwayat pendidikan, tetapi juga kontribusi, pengalaman organisasi, personal branding, hingga kekuatan dan kelemahan diri. Dalam penulisan esai Kak Nunuk menerangkan dengan metode SMART, yaitu Specific, Measurable, Achivebale, Relevant, Time bound.
Ia menekankan bahwa LPDP memiliki fokus prioritas pada bidang STEM (60%), sehingga mahasiswa BKI perlu menunjukkan nilai kontribusi yang relevan, misalnya mengembangkan aplikasi untuk membantu administrasi guru BK atau inovasi layanan yang berdampak pada pendidikan.
Kak Nunuk juga memberikan peringatan penting untuk tidak terburu-buru mendaftar kampus sebelum lolos LPDP, karena ada risiko harus tetap membayar biaya tunggu. Jadi, Kak Nunuk menyarankan untuk pilih mendaftar LPDP terlebih dahulu daripada mendaftar kampus. "Kuncinya: harus sabar dan penuh semangat,” pesannya kepada para peserta.
Pada sesi kedua, materi disampaikan oleh kak Luzimat Cahya NZ, S.Sos, CPNS Guru BK MTsN 3 Subang. Ia membagikan pengalaman mengenai proses seleksi CPNS mulai dari tahapan administrasi, SKD (TWK, TIU, TKP), hingga SKB baik CAT maupun non-CAT seperti wawancara dan praktik kerja. Selain memaparkan alur seleksi, kak Luzimat juga memberikan strategi one shoot atau lolos dalam sekali percobaan, dengan menekankan tiga aspek utama mindset pemenang, manajemen emosi, dan metode belajar efektif.
Ia menjelaskan bahwa SKD berjumlah 110 soal dengan waktu 100 menit, sehingga peserta harus memahami pola soal, skor aman, serta manajemen waktu yang efektif. “Siap → Fokus → Tenang = aman. Grogi dan ngeblank = tamat,” ujarnya. Ia juga mengingatkan bahwa persaingan CPNS sangat ketat sehingga kesiapan mental dan penguasaan kompetensi dasar Bimbingan dan Konseling menjadi hal yang wajib.
Melalui dua sesi presentasi, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang peluang beasiswa LPDP dan metode penanganan seleksi CPNS bagi calon konselor . Materi yang disampaikan Kak Nunuk dan Kak Luzimat tidak hanya memberikan gambaran teknis, tetapi juga memberikan inspirasi , nilai-nilai kesiapan mental , dan perlunya pengembangan kompetensi sejak awal . Diharapkan materi ini dapat menginspirasi mahasiswa Bimbingan dan Konseling agar lebih termotivasi untuk melanjutkan pendidikan , mengembangkan diri , dan mempersiapkan diri menuju karier yang matang . Berbekal ilmu dan semangat , para peserta diharapkan menjadi generasi konselor yang adaptif , kompetitif, dan berkontribusi nyata bagi dunia pendidikan .
Salam Konsi
Always be Family
Penulis @Mahasiwa BK Sekolah 3PB



Webinar BK Sekolah Vol #1 ini "Mempersiapkan Diri Menjadi Konselor Profesional di Era Digital"
3 pekan yang lalu - Mahasiswa