Sukoharjo, 25 Mei 2025. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Kelas 4E, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta telah sukses menyelenggarakan kegiatan Talkshow Muslimah yang dilaksanakan di Honocoroko Resto Sukoharjo. Kegiatan ini merupakan salah satu tugas akhir semester yang harus dipenuhi oleh mahasiswa BKI semester 4E. Menjadi wadah diskusi yang membahas bagaimana Islam dan ilmu konseling dapat bersinergi dalam menjawab tantangan kesehatan mental, khususnya bagi Muslimah di era digital saat ini.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua Panitia, Abellohita Ramadaru Jagaddita, yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada para dosen, jajaran petinggi, seluruh panitia, serta peserta yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya kegiatan ini.
konsep dakwah Ustadz Hannan Attaki, biasa disebut sebagai sharing time yang bisa menjadi pendekatan reflektif dalam konseling bernuansa Islam. Saat ini kita dihadapkan dengan tantangan besar yang menuntut kita untuk memiliki ilmu dan keteguhan iman dalam menjalani hidup. Metode dakwah ini tidak hanya menyentuh sisi emosional dan spiritual pendengarnya, tetapi juga mampu menjadi media reflektif yang sangat relevan dalam dunia konseling Islam. Dengan gaya penyampaian yang santai namun penuh makna, sharing time dinilai efektif untuk menyampaikan nilai-nilai keislaman dan memantik kesadaran diri, terutama bagi generasi muda. Tutur Rima Faiqatul Affa, selaku pemateri pertama.
‘’Pentingnya mengenal visi hidup, menyadari tujuan penciptaan, dan memahami identitas diri sebagai langkah awal menjaga stabilitas mental. Pendidikan bukan hanya soal kecerdasan akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan kepribadian. Dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0, bahwa Islam menyediakan pedoman lengkap dalam mengelola emosi, menemukan makna hidup, dan membangun ketahanan mental. Tutur Tri Endah Nugraheni, selaku pemateri kedua.
Talkshow ini menjadi pengingat bahwa kesehatan mental adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan spiritual seorang Muslimah. Dengan memadukan pendekatan konseling dan nilai-nilai Islam, Muslimah dapat membekali diri menghadapi tantangan zaman dengan penuh keyakinan, ilmu, dan karakter kuat. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya mental health yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.
Bagikan
Untuk Anda