Loading...

SEMINAR NASIONAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

Diterbitkan pada
20 Mei 2025 13:31 WIB

Baca

Surakarta, Selasa 20 Mei 2025. Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dengan mengangkat tema "Konseling Untuk Mengatasi Ketergantugan Gadget Dan Media Sosial Dikalangan Anak Dan Remaja" Kegiatan yang digelar secara offline bertempat di gedung SBSN Lt.1 diikuti oleh mahasiswa Prodi BKI  dari semester 2 sampai 6 UIN Raden Mas Said Surakarta dan para dosen BKI. Seminar nasional kali ini menghadirkan Citra Tectona Surryawati, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Mirawati, S.Pd.I, M.Psi, S.Ch, M.Ch. sebagai narasumber utama yang memberikan materi secara mendalam terkait tema yang diangkat.

Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah, “sesuai  tema yang diangkat penggunaan gadget, gadget juga sangat penting digunakan jaman sekarang contohnya untuk kita mendapat informasi dari luar. Penting bagi kita bagaimana cara mengguunakan gadget dengan bijak apalagi diera digital yang semakin maju ini”. Ujar Dr. Kholilurrohman, M.Si.

Sambutan yang kedua dari Koordinator Program Studi bimbingan dan konseling islam “Terimakasih kepada seluruh panitia dan peserta yang sudah mendukung dan membantu mempersiapkan acara ini terselenggara dengan lancar. Semoga dengan acara ini bisa memberikan wawasan terhadap diri kita sendiri bagaimana cara mengatasi masalah penggunaan medsos dan gedget yang berlebihan. ujar Isnanita Noviya Andriyani.

Penggunaan gadget yang berlebihan, terutama selama 6 hingga 8 jam sehari, dapat menyebabkan kecanduan yang serius. Hal ini menjadi semakin berbahaya ketika media sosial digunakan secara negatif. Saat ini, sekitar 90,8% anak dan remaja mengalami kecanduan internet. Penyebab utama kecanduan ini sering kali berasal dari rasa kesepian, kondisi keluarga yang kurang harmonis, pelarian dari masalah, dan pencarian lingkungan sosial yang dirasa lebih nyaman dan menerima. Kecanduan gadget tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga membawa pengaruh besar terhadap aspek psikologis dan sosial. Anak dan remaja yang kecanduan berisiko kehilangan arah dalam memilih panutan (role model), mudah terpengaruh oleh tren yang tidak sehat, dan mengalami FOMO (fear of missing out) yang memicu kecemasan sosial. Dampaknya bisa dirasakan dalam kehidupan sosial, proses belajar, kesehatan mental, hingga masa depan karier.

Dalam menghadapi masalah ini, konseling menjadi pendekatan yang sangat penting. Konseling memiliki sifat profesional dan terapeutik, bertujuan untuk menyembuhkan (kuratif), serta membantu individu memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Proses ini dilakukan dengan menjaga kerahasiaan dan berfokus pada kebutuhan dan kondisi setiap individu. Dengan pendampingan yang tepat, kecanduan gadget dapat dikendalikan dan anak maupun remaja bisa kembali ke arah perkembangan yang lebih sehat. ”Ujar Citra Tectona Surryawati, S.Pd, M.Pd.” selaku Pemateri pertama.

Dilanjut pemaparan dari pemateri kedua. Ketergantungan terhadap gadget dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti gangguan tidur, perasaan kesepian, depresi, dan penurunan prestasi akademik. Tanda-tanda ketergantungan antara lain perasaan gelisah saat jauh dari gadget, kebiasaan terus-menerus membuka media sosial, serta merasa kosong atau hampa tanpa menggunakan perangkat tersebut.Pada anak-anak, ketergantungan gadget dapat menyebabkan keterlambatan bicara dan gangguan dalam perkembangan sosial. Sementara pada remaja, hal ini sering memicu ketergantungan pada media sosial dan berdampak buruk pada kesehatan mental.

Untuk mengatasi masalah ini, dapat dilakukan berbagai jenis konseling, seperti konseling individu untuk memahami masalah pribadi, terapi kognitif perilaku (CBT) untuk mengubah pola pikir dan perilaku, konseling motivasional untuk membangkitkan semangat perubahan, konseling keluarga agar seluruh anggota terlibat dalam proses pemulihan, serta diskusi kelompok terfokus (FGD) untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari sesama. “Ujar Dr. Mirawati, S.Pd.I, M.Psi, S.Ch, M.Ch.”

Setelah pemaparan materi dan diskusi acara ini ditutup dengan foto bersama. Alhamdulillah acara berjalan dengan lacar.