Loading...

Perkuat Mutu Program Studi, Prodi Bimbingan dan Konseling Islam adakan kegiatan Kolaborasi Guru dan Orangtua dalam Mengembangkan Kesejahteraan Emosional Anak

Diterbitkan pada
8 Oktober 2025 15:02 WIB

Baca

Klaten, 8 Oktober 2025 – Pada hari Rabu tanggal 8 bulan Oktober tahun 2025, tim dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, UIN Raden Mas Said Surakarta melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di TK Al Amin Bolali, Wonosari, Klaten yang bekerja sama dengan KKG (Kelompok Kerja Guru) TK dan PAUD se-Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh para guru TK dan PAUD se-Kecamatan Wonosari yang sangat antusias mengikuti setiap sesi. Mereka mendapatkan pembekalan dan pelatihan langsung mengenai pentingnya kolaborasi guru dan orangtua dalam mengembangkan kesejahteraan emosional anak usia dini yang hal ini merupakan aspek penting dalam perkembangan karakter dan kesiapan belajar anak.

Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Prof. Dr. Imam Mujahid, M.Pd., Dr. Supandi, M.Ag., Nur Muhlashin, S.Psi., M.A., Dr. Isnanita Noviya Andriyani, M.Pd.I., dan Alfin Miftahul Khairi, M.Pd., serta melibatkan 3 mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Islam dari berbagai angkatan.

Sebagai pemantik, Dr. Isnanita Noviya Andriyani, M.Pd.I. menyampaikan bahwa mewujudkan pribadi anak usia dini yang bahagia harus dimulai dari orangtua yang bahagia, lingkungan yang menyenangkan serta dapat memberikan rasa aman dan nyaman untuk anak. Oleh karena itu positive vibes sangat diperlukan dalam mendampingi tumbuh kembang pada anak usia dini. Kemudian disambung oleh Alfin Miftahul Khairi, M.Pd. yang menyampaikan bahwa gaya hidup pada anak usia dini merupakan pola unik yg digunakan untuk mencapai kesempurnaan. Gaya hidup ini terbentuk pada usia 4-5 tahun yang dipengaruhi oleh interaksi sosial, urutan kelahiran, serta hubungan orangtua dan anak. Selanjutnya dalam closing statement-nya, Nur Muhlashin, S.Psi., MA., menyampaikan bahwa guru dan orangtua secara praktis dan secara langsung sangat berperan dalam membangun dan mengembangkan kesejahteraan emosional anak. “Guru dan orangtua adalah individu yang secara langsung berpengaruh terhadap kesejahteraan emosional anak, oleh karena itu memahami emosi anak merupakan hal yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak-anak pada usia dini” ujarnya.

Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif melalui sesi pemaparan materi dan diskusi langsung tentang pentingnya kolaborasi guru dan orangtua dalam mengembangkan kesejahteraan emosional anak. Guru diajak memahami bagaimana mengenali ekspresi emosi anak, membangun komunikasi empatik antara guru dan anak, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan psikologis anak.

Salah satu peserta yang bernama ibu Linda, menyampaikan kesan positifnya bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk para guru KB da TK karena mendapatkan banyak pengetahuan baru dan strategi konkret yang bisa langsung diterapkan ketika menghadapi anak-anak-anak yang tantrum ataupun aktif dengan dunianya anak-anak. “Materinya sangat relevan dengan keseharian kami di sekolah. Anak-anak sekarang lebih ekspresif, sehingga guru harus terus belajar keterampilan untuk memahami emosi anak jaman now,” ungkapnya.